Sebuah kisah nyata dari bumi jihad syam. Kisah tentang seorang pemuda yang mengangkat senjata demi menegakkan izzah islam dan kaum muslimin. Koresponden arrahmah.com menjumpainya di…
Selalu ada waktu untuk berbuat baik!
Sebuah kisah nyata dari bumi jihad syam. Kisah tentang seorang pemuda yang mengangkat senjata demi menegakkan izzah islam dan kaum muslimin. Koresponden arrahmah.com menjumpainya di…
Abdul Wahid bin Zaid berkata, “Ketika kami sedang duduk-duduk di majelis kami, aku pun sudah siap dengan pakaian perangku, karena ada komando untuk bersiap-siap sejak Senin pagi. Kemudian saja ada seorang laki-laki membaca ayat, (artinya) ‘Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka dengan memberi Surga.’ (At-Taubah: 111). Aku menyambut, “Ya, kekasihku.”
Fabian adalah seorang gadis berusia 18 tahun. Ia mendapatkan hidayah ketika dirinya tenggelam dalam popularitas dan gemerlapnya dunia. Ia berhijrah secara diam-diam. Dunia dan segala isinya ia tinggalkan. Ia pergi ke Afghanistan. Ia lebih memilih merawat luka mujahidin Afghan di dalam kondisi alam yang sulit dan kehidupan yang keras.
“Jika bukan karena karunia Allah dan rahmatNya, pasti hidupku telah hilang di dunia, dimana manusia turun derajatnya seperti hewan. Semua perhatian hanya ditujukan untuk memuaskan nafsu dan menuruti keinginan belaka. Tidak ada norma dan tidak ada nilai-nilai hidup,” kata Fabian paska pertaubatannya.