Sepucuk Surat Dari Balik Jeruji Besi (Sebuah Wasiat Dari Ash Syahid (Insya Allah) Imam Samudra)

Assalamualikum Warahmatullah Wabarakatu…

Segala puji hanya milik Allah, sesembahan seluruh makhluk dan sholawat kepada Rasul akhir zaman, Muhammad SAW.

Telah kuterima suratmu saudaraku, diantara gerimis hujatan dan cercaan para penguasa dzolim. Sepucuk suratmu telah membangkitkan perasaan dan semangatku. Dari balik jeruji besi ini, aku sampaikan bahwa aku baik dan selalu dalam lindungan Allah. Pemelihara alam semesta dan sembahan segala makhluk. Tiada kenikmatan yang mampu aku rasakan kecuali dalam jeruji ini. Satu kenikmatan yang hanya aku, yang mampu merasakannya.

Saudaraku, aku wasiatkan kepada antum dan seluruh umat Islam yang telah mengazamkan (berikrar) dirinya kepada JIHAD dan MATI SYAHID untuk terus berjihad dan bertempur melawan syaiton akbar, Amerika dan Yahudi Laknatullah.

Saudaraku, jagalah selalu amalan wajib dan sunnah harian antum semua. Sebab denagn itulah kita berjihad dan sebab itulah kita mendapat rizki mati syahid. Janganlah anggap remeh amalan sunnah akhi, sebab itulah yang akan menyelamatkan kita dari bahaya future (makan) dan malas hati.

Saudaraku, jagalah shalat malammu kepada Allah azza wajalla. Selalulah isi malam-malammu denagn sujud kapadaNya dan pasrahkanlah diri antum semua sepenuhnya kepada kekuasaanNya. Ingatlah saudaraku, tiada kemenagan melainkan dari Allah semata.

Ingatlah selalu akan janji kita, untuk selalu membentuk generasi pengganti. Satu generasi yang mereka memcintai kematian sebagaimana musuh-musuh Allah mencintai kehidupan. Bangkitlah generasi yang siap menjadi pasukan-pasukan Allah. Binalah suatu generasi yang mereka siap selalu untuk menjadi manusia penghancur kekefiran dan kebathilan. Bangunkan pemuda yang siap menjadi syahid yang akan menggentarkan musuh-musuh Allah, musuh Islam, dan musuh kaum Muslimin.

Kepada antum semua yang telah mengikrarkan dirinya untuk bertempur habis-habisan melawan anjing-anjing kekefiran, ingatlah perang belum usai. Justru saat inilah baru dimulai peperangan yang sesungguhnya. Lakukanlah aksi-aksi syahid di manapun antum berada. Janganlah takut cercaan orang-orang yang suka mencerca, sebab Allah dibelakang kita akhi. Jikalau terror yang selama ini kita lakukan membuat gentar dan takut, maka teruslah lakukan atas kepentingan musuh-musuh kita. Janganlah kalian bedakan antara sipil kafir dengan tentara kafir. Sebab yang ada dalam Islam hanyalah dua, ISLAM atau KAFIR. Tidak ada bedanya antara keduanya. Jika kalian mampu membunuh troop-troop mereka, itu lebih baik bagi kalian daripada ibadah sunnah kalian.

Saudaraku, bersabarlah dengan semua ujian yang menimpa kita ini. Ingatlah semakin berat ujian ini, semakin dekat pula pertolongan Allah untuk pasukan kita. Buatlah sehingga orang-orang kafir itu tidak kerasan dengan kekafiran mereka dimuka bumi ini. Jadikan darah mereka seperti darah darah daging anjing yang hina dina. Lakukanlah terror atas mereka sebagaimana mereka melakukan terror dan pembantaian atas saudara kita di Palestina, Afghanistan dan seluruh penjuru bumi. Jika mereka membantai satu saudara kita, bantailah seratus orang dari mereka. Jika mereka membantai seratus orang dari saudara kita, bantailah seribu orang dari mereka, atau bahkan lebih dari itu.

Saudaraku, jadikan hidup antum penuh dengan pembunuhan terhadap orang-orang kafir. Bukankah Allah telah memerintahkan kita untuk membunuh mereka semuanya, sebagaimana mereka telah membunuh kita dan saudara kita semuanya. Bercita-citalah menjadi penjagal orang-orang kafir. Didiklah anak cucu antum semua menjadi penjagal dan teroris bagi seluruh orang-orang kafir. Sungguh saudaraku, predikat itu lebuh baik bagi kita daripada predikat seorang muslim tetapi tidak peduli dengan darah saudaranya yang dibantai oleh kafirin laknat. Sungguh gelar teroris itu lebih mulia dari gelar ulama, namun mereka justru menjadi menjadi penjaga benteng kekafiran. Sungguh sebutan teroris itu lebih berharga daripada gelar penguasa muslim, namun mereka justru menjadi mesin pembantai kaum Muslimin. Jika kalian membenci dan memusuhi gelar yang diberikan oleh musuh Allah terhadap kalian, lalu melalui jalan mana lagi kita akan masuk Jannah?.

Ingat saudaraku, Jannah itu diraih dengan jalan pedang dan pertempuran. Jannnah itu diraih dengan darah dan air mata. Jannah itu diraih dengan pembantaian dan kebinasaan. Islam itu ditegakkan dengan perang dan simbahan darah dan air mata. Tidaklah Islam itu jaya melainkan berdiri di atas darah dan tulang berlulang para Syuhada. Maka, jika kalian tidak sempat mengecap kemenangan Islam, maka kalian akan mengecap nikmatnya Jannah yang telah dijanjikan Allah kepada para pembela dan pengawal Islam.

Ingatlah selalu penderitaan orang tua kita dan berdo’alah untuk keduanya. Kenanglah selalu jerit tangis anak-anak kita. Janganlah hapus dari ingatan antum pencabulan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadao Muslimah kita. Berjanjilah untuk membalasnya saudaraku. Berjanjilah, bunuhlah para pemimpin orang-orang kafir itu. Hancurkan kesombongan mereka dan hinakan harga diri mereka.

Janganlah kalian berhenti memerangi mereka hingga Islam menang atau antum hancur dalam peperangan. Aku akan selalu berdo’a untuk kemenangan Islam, kemenangan antum, dan kemenangan pasukan kita, diantara hardikan dan cambukan anjing sipir penjara.

Sekian saja akhi. Bersabarlah dan selalu istiqomah. Allah dibelakang kita, masa depan milik Islam. Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… dan kekuatan hanya milik Allah semata.

Wassalamua’alaikum Warahmatullah Wabarakatu…

Dari saudaramu FATIH, diantara jeruji besi penguasa kafir Indonesia

1 komentar untuk “Sepucuk Surat Dari Balik Jeruji Besi (Sebuah Wasiat Dari Ash Syahid (Insya Allah) Imam Samudra)”

  1. Allaho Akbar… semoga dilapangkan dalam kuburnya. mendapatkan kenikmatan kubur, dan segala amal baiknya di terima Allah Swt. aku yakin generasi kedua versi Imam Samudra dkk, akan muncul demi membela agama Allah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top