Ramadhan ini Astronot Muslim akan Mengorbit

Senin 17 Sep, 10:46 AM

Pemerintah Malaysia berharap astronot pertama mereka sekaligus menjadi Muslim pertama yang melaksanakan ibadah puasa di luar angkasa pada Ramadhan ini. Dua kandidat astronot dari Malaysia, seorang dokter dan dokter gigi militer, saat ini sedang melaksanakan latihan di Rusia bersama kandidat lainnya.

Salah nama dari astronot itu adalah Sheikh Muszaphar Shukor, seorang dokter spesialis bedah tulang di Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia. Dan yang kedua adalah Dr Faiz Khaleed.

Mereka yang berhasil lolos seleksi akan mengikuti misi luar angkasa. Misi itu dimulai 10 Oktober mendatang dengan mengendarai pesawat ulang alik Soyuz Rusia. Memang, ada beberapa astronot Muslim lain yang pernah ke luar angkasa. Tetapi, belum ada yang bepergian saat Ramadhan.

Berpuasa

Dua astronot Malaysia akan mengangkasa pada bulan Ramadhan ini. Otoritas setempat berharap astronot itu memilih tetap menjalankan ibadah puasanya selama di luar angkasa.

Anan C. Mohd dari Departemen Pengembangan Islam Malaysia mengatakan, astronot Muslim bisa memilih puasa di luar angkasa atau mengganti puasanya setelah tiba di bumi.

“Akan sangat hebat kalau astronot kami memilih berpuasa. Kami menanti pengalaman puasanya di luar angkasa,” kata Anan kepada harian Sunday Star. Anan menambahkan, waktu imsak dan berbuka bakal mengikuti waktu lokal di Baikonur, lokasi tempat peluncuran pesawat di Rusia.

Sebelum ini menjadi perdebatan tentang Muslim yang pergi ke luar angkasa. Termasuk dalam konferensi yang dihadiri ulama dan saintis di Malaysia, belum lama ini. Mereka membicarakan bagaimana shalat dilakukan di luar angkasa di tengah kesulitan menemukan Mekah—kiblat kaum Muslim dalam menunaikan shalat—dan bagaimana posisi tubuh dalam beribadah di lingkungan bergrativasi nol.

Anan menyatakan, Komite Fatwa Nasional memberikan keringanan bagi astronot untuk beribadah di luar angkasa. “Astronot bisa salat dengan cara lain misalnya mengucapkannya dalam hati, sepanjang niatnya adalah baik,” kata Anan.

Dua astronot Malaysia itu terpilih dari ribuan pendaftar. Proyek astronot itu mulai digodok pada 2003 ketika Rusia setuju mengirim orang Malaysia ke stasiun luar angkasa sebagai bagian dari pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi senilai 1 miliar dolar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top