Suatu hari datang seorang ibu,
ingin beliau kenalkan ku pada gurunya,
guru yang sudah banyak mengajarkan ia banyak hal,
entah berapa lama beliau sudah berguru…
Ibu itu berkata pada ku,
Nak, ibu punya guru,
dia mengajari ibu banyak hal,
dia juga butuh pendamping agar sempurna Imannya…
Entah ketika itu apa yang ada dalam pikiran ini,
entah itu jawaban dari do’a-do’a ku,
ataukah hanya kebetulan saja ibu itu mengenalkan dia padaku,
atau memang jawaban dari do’a ku yang selalu kupinta pada-Nya…
Hari itu janjian pertemuaan tidak terjadi,
dan kufikir, ahh.. sudahlah,
tak kejadian mungkin, bukan waktunya,
tapi yang kuyakini pasti di lain waktu kan bertemu…
berjalannya waktu,
ketika itu bulan Ramadhan,
bulan indah nan barakah,
dia hadir kembali, tapi hadirnya tak disengaja…
tak disengaja karna tak terencana seperti sebelumnya,
dia hadir kerena ikatan pertemanan yang sama,
istri dari temen ku dan temannya sama-sama berteman,
disitu awal mula dari Mahligai Cinta ini…
Ya Rabbana… Engkau Maha adil,
Engkau Maha Tahu akan segala isi hati ini,
Engkau juga yang Maha Membolak balikkan hati,
Kau berikan jalan untuk mengenalinya begitu indah,
Bahkan aku pun tak tau ia lah tulang rusukku yang hilang…
Terjalinlah komunikasi perkenalan,
Terbangun pula rasa cinta,
bulan Dzul Qa’dah, menjadi saksi cinta ini,
Alhmdulillah ya Rabbana…
Rabbi, jadikan Mahligai Cinta ini berkekalan,
berkekalan hingga di Syurga Firdaus-Mu,
Rahmati kami, berkahi kami,
jauhkan kami dari kemaksiatan pada-Mu,
Bimbinglah kami menjalankan bahtera Mahligai Cinta ini,
seperti yang telah Engkau ajarkan pada baginda Rasul Mulia,
Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam…
Karuniakan kami keturunan yang Shalih dan Shalihah,
agar mereka dapat beribadah dan ta’at akan perintah-Mu,
Ya Allah.. Yang Maha akan segalannya…
Madinah, Sya’ban 1439
untukmu, tulang rusukku…